Lalu bulu-bulu pada masing-masing sayap Garuda akan berjumlah 17 helai, 8 helai pada bagian ekor, 19 helai pada pangkal ekor, serta 45 helai bulu pada bagianleher.
"Karena itu, Garuda pada istana negara akan mewujudkan tanggal 17-8 1945, ketika rakyat Indonesia melalui Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia," tutur dia.
Selanjutnya, angka 76 meter, tak lain sebagai pengingat bahwa ground breaking yang menandai dimulainya pembangunan istana negara dilakukan saat Indonesia menapaki usia 76 tahun.
Perwujudan itu dilakukan untuk terus-menerus membangun kesadaran bahwa istana negara berbentuk burung Garuda adalah pencapaian cita-cita bangsa menjadi bangsa yang merdeka dan mandiri.
Dan kemerdekaan itu dicapai dengan perjuangan dan pengorbanan harta benda dan nyawa.
“Maka, ketika kini kita memandang Istana Negara, akan tumbuh kebanggaan sebagai bangsa yang besar, teguh, dan kuat menghadapi segenap tantangan di depan,” pungkas Nyoman. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makna Filosofis di Balik Desain Istana Negara Berbentuk Burung Garuda
#BerbagiIDEA