Follow Us

Kisah Pria Asal Samarinda Usaha Hidroponik, Covid-19 Bikin Permintaan Naik Pesat, Ini Kiat Suksesnya!

Kontributor 01 - Sabtu, 20 Juni 2020 | 08:00
Ginanjar di kebun hidroponiknya.
kompas.com

Ginanjar di kebun hidroponiknya.

"Pernah coba jual di pasar, buat lapak di halaman parkir. Terus malah ditertawakan, jual sayur masih ada akarnya. Saya jual Rp 10.000 satu ikat, sementara di dalam pasar sayur yang sama harganya Rp 3.000-5.000 per ikat. Tapi ternyata memang kurang diminati," ujarnya.

Baca Juga: Hidroponik Menanam dalam Air Cocok untuk Berkebun di Rumah, Kenali 5 Cara yang Dikenal di Seluruh Dunia

Ilustrasi salah satu contoh menanam sistem hidroponik.
jurnal asia

Ilustrasi salah satu contoh menanam sistem hidroponik.

Modal bisnis hidroponik

Selama pandemi virus corona, selain penjualan sayur meningkat, banyak orang memesan instalasi hidroponik skala rumahan sebagai kebun mini di teras rumah.

"Jadi saya juga melayani instalasi, banyak sekali permintaannya. Karena banyak orang berdiam di rumah, jadi supaya ada kegiatan yang positif, dilakakun dengan menanam sayur hidroponik," kata dia.

Bagi pemula, memulai bisa hidroponik bisa dilakukan di halaman rumah.

Lahan sempit bisa diakali dengan membuat media tanam atau bak hidroponik secara bertingkat.

Bibit sayur hidroponik juga bisa didapatkan di toko pertanian maupun di toko online.

"Kalau untuk pemula, sekedar hobi dan memenuhi kebutuhan sayuran untuk dapur sendiri, bisa mulai dengan ukuran 1x4 meter. Bahkan bisa 1x2 meter dengan dibuat meninggi ke atas. Itu kira-kira untuk instalasi habis Rp 1,5 juta," jelas Ginanjar.

Sejak dulu, dirinya memang sudah lama ingin bertani namun tak memiliki lahan luas.

Dengan beberapa refrensi di internet, dia memutuskan terbang ke Yogjakarta untuk belajar metode budidaya atau cara menanam hidroponik.

Source : Kompas.com

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular